Dipikir-pikir banyak juga pemusik klasik lahir di Afrika Selatan, contohnya seperti Nianell yang kini mulai debut di AS. Gue suka banget Nianell suaranya keren, mirip-mirip dengan Sarah Brightman ^^ Dan sekarang Sterling EQ lewat musik instrumen elektrik klasik.
Sterling EQ mulai dikenal oleh para penikmat musik klasik modern sejak 2007 silam. Tetapi rupanya perjuangan mereka di industri musik baru dikenal luas di seluruh dunia sejak tahun lalu. Instrumental band ini terdiri dari 4 cewek seksi yaitu Carina Bruwer (Electric Flute), Ariella (Electric Cello), Renate (Electric Violin), dan Eriel (Electric Violin).
Boleh dibilang kolaborasi mereka memang enggak sembarangan. Carina Bruwer merupakan lulusan B.Mus Hons dan UNISA Performers Licentiate, dimana keduanya ia berhasil lulus dengan predikat cum laude. Carina merupakan manager sekaligus pemilik dari band Sterling. Selain sebagai seoran musisi, postur tubuhnya yang tinggi dan besar dikarenakan dirinya juga merupakan seorang atlet marathon dan renang. Wow!
Sang cellist - sebutan untuk pemain collo - Ariella Caira sudah bermain musik sejak berumur 5 tahun. Sedikit iri karena dulu gue juga pernah pengen banget bisa memainkan cello ^^ haha. Pemusik yang satu ini ternyata juga sangat menguasai dua alat musik lainnya seperti piano dan perkusi. Dalam karir musiknya cewek ini berhasil bergabung dalam National Youth Orchestra dan menyabet sejumlah penghargaan serta beasiswa musik dalam usia muda. Selain musik Ariella yang juga menyukai akting dan berhasil lulus dari Theatre and Performance di tahun 2008.
Renate Riedemann mulai belajar musik biola tepatnya pada umur 7 tahun di Hugo Lambrechts Music Centre. Setelahnya bakat membawanya ke berbagai puncak pertunjukan ochestra dan musik klasik lainnya seperti Young Strings Orchestra, Stellenbosch Symphony Orchestra, Con Spirito Philharmonic Chamber Orchestra, Namibia Symphony Orchestra, dan masih banyak lainnya. Sama seperti Carina, ia juga pernah mengenyam pendidikan musik di University of Stellenbosch dan lulus dengan predikat cum laude.
Sedangkan Eriel Huang merupakan satu-satunya orang Asia yang ada di jajaran quartet ini. Eriel alias Yee Chen merupakan orang Taiwan yang berimigrasi ke Afsel bersama keluarganya saat ia kecil. Sejak belajar musik sejak umur 5 tahun, violinist ini kerap tampil di berbagai jenis ochestra terkenal di Afsel. Bahkan dengan kewarganegaraannya ia juga berhasil menjadi ambassadorial bagi kedua negara Taiwan dan Afsel serta menjadi perwakilan Afsel untuk mengikuti International Fusion Arts Exchange Programme di Boston. Eriel juga aktif menjadi guru tamu di Taiwan Young Artist Training Institution dalam 6 tahun terakhir ini.
Permainan musik Sterling EQ mengingatkan gue dengan Venessa Mae dan David Garret yang sudah terlebih dulu sukses di dunia musik electric classic. Bahkan sampe sekarang gue masih suka ngedengerin gesekan biola Venessa yang penuh semangat. Memang pas ngedenger Toccata & Fugue versi Sterling EQ gue merasa ada sedikit kurang. Hmm... itu ngejadiin musiknya kurang sempurna.
Oke gue memang bukan ahli musik ato kritikus musik :D tapi tiap orang bole kan punya pendapat tentang musik yang didenger. Secara teknik permainan mereka mungkin gak tercela, tapi semangat atau passion yang keluar dari musik mereka kurang bisa gue rasakan. Yang bener-bener permainan musiknya tersampaikan ke gue cuma permainan sang pemain flute yaitu Carina.
Gak heran kalau berbagai reaksi juga didapatkan dari masyarakat yang mendengarkan musik Sterling EQ. Tapi secara keseluruhan musik mereka sangat menarik, karena Sterling EQ menawarkan musik yang cukup unik. Dan emang gak gampang menjadikan musik klasik dapat diterima oleh masyarakat banyak. Apalagi bagi mereka yang menganggap musik klasik harus dimainkan dengan alat musik klasik pula.
