Anime: Tokyo Magnitude 8.0


Jangan pernah menyebutkan sembarang keinginan! Terutama jika keinginan itu bukanlah sesuatu yang sunguh-sungguh kita inginkan. Karena saat Tuhan mewujudkannya yang tertingal hanyalah penyesalan. Tapi, itulah yang dilakukan oleh Mirai Onozawa.

"Aku benci kedua orang tuaku," keluh Mirai seorang siswi kelas 1 SMP ini. Di usianya yang beranjak dewasa, Mirai Onozawa memiliki sifat pemberontak dan sering berkeluh kesah.

Mirai berasal dari sebuah keluarga sederhana di Setagaya. Ia hidup di sebuah apartemen bersama kedua orang tuanya dan seorang adik laki-laki - Yuki Onozawa.


Berbeda dengan Mirai, sang adik memiliki keperibadian periang dan polos.  Sedangkan kedua orang tua mereka tipikal pekerja keras di Jepang yang hanya memiliki sedikit waktu untuk keluarga. Bagi Yuki kenangan terindah saat bersama-sama keluarganya adalah di saat berfoto bersama di Jembatan Odaiba, Tokyo.

Hingga suatu hari, kehidupan Mirai dan Yuki yang tenang serta penduduk Jepang lainnya berubah untuk selama-lamanya....

Seperti bocah SD lainnya, Yuki tergila-gila dengan robot. Saat diadakan sebuah pameran robot, Yuki merengek agar diijinkan pergi melihat. Karena tidak bisa menemani, sang ibu menyuruh Mirai untuk menemani Yuki. Menariknya alur cerita anime ini yang tenang, tiba-tiba membuat penonton berubah menjadi serius dan tegang kala gempa berkekuatan 8.0 skala righter mengguncang.

Adegan demi adegan kadang membuat gue cemas, sedih dan ikut merasakan putus asanya tokoh di anime ini. Klimaks anime ini adalah saat Mirai dan Yuki berusaha untuk pulang ke rumah bersama Mari lewat perjumpaan tak sengaja saat terjadi gempa.
Terus saat adegan Yuki sakit dan memunculkan adegan sedikit misterius. Yang membawa penonton kepada ending 'tak terduga'. Tapi buat mereka yang jeli sih, saat Yuki bilang "If I died, what would you do?" pasti sudah bisa menebak endingnya ^^ hehe....

Buat gue Tokyo Magnitude 8.0 merupakan salah satu anime favorit gue. Meski ironisnya anime yang tayang pada 9 July 2009 di Jepang ini seolah mimpi buruk yang berubah menjadi kenyataan. Tokyo Magnitude 8.0 seolah meramalkan musibah yang terjadi pada 11 Maret 2011 silam di Jepang. Dimana gempa skala 8.9 SR tersebut melumpuhkan hampir sebagian besar Jepang dan diikuti oleh gelombang tsunami.


k-hyee

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.