Mengintip ke Dalam Istana Maimoon


Beberapa waktu lalu gue pergi ke kota Medan. Selain shopping dan icip-icip kuliner Medan tentunya hehe... kesempatan tersebut gue pergunakan juga untuk mengunjungi beberapa tempat bersejarah di kota tersebut.

Istana Maimoon merupakan salah satu objek peninggalan sejarah yang enggak boleh dilewatkan jika berkunjung ke kota Medan. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli, Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah (Sultan ke IX) dengan memakai desain seorang arsitek tentara KNIL yaitu Kapten TH  Van ERP yang meniru gaya tradisional istana-istana Melayu dengan pola India Islam (Moghul) dan juga Eropa.

Istana yang didominasi oleh warna kuning cerah ini memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan memiliki 30 buah ruangan. Menurut denahnya dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu sayap bangunan induk, sayap kiri dan sayap kanan. Meskipun memang tidak semua ruangan dibuka untuk umum melainkan hanya ruangan utama yang berada di bagian depan saja. Yang perlu diingat, istana ini tidak dibuka setiap hari untuk pengunjung karena dipakai untuk berbagai kegiatan seperti acara tahlilan kematian, makan siang/malam, dan acara-acara lainnya.

Jika melihat desain istana ini, unsur Melayu sangat kental dilihat dari pola-pola bangunan dan juga terdapat unsur Islam yang bisa dilihat dari atap-atap rumah yang terdapat gambar bindang dan bulan seperti di masjid serta pintu-pintunya. Kata temen gue dulu istana tersebut gak terurus, karena raja yang ada sekarang masih kecil berumur sekitar 11 tahun dan kini diasuh oleh ibunya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dibuatlah sekarang yayasan yang didalamnya masih terdiri dari para kerabat raja terdahulu, sebelum pangeran naik tahta. Kini sudah tampak perubahan dan perbaikan di istana sehingga pengunjung agak lebih ramai.


Bagian dalam istana bertingkat dua ini cantik meski unsur Melayu-nya menurut gue gak begitu kental. Bangunan ini ditopang oleh 82 buah tiang batu dan 43 buah tiang kayu dengan lengkungan yang berbentuk lunas perahu terbalik dan ladam kuda.

Beberapa foto raja-raja dan para istri raja menghiasi di beberapa sudut dinding. Langit-langit tinggi dan lampu-lampu bergaya Eropa menerangi bangunan istana. Di area tengah ada singasana sultan Deli yang berwarna kuning cerah dengan ukiran yang terbuat dari kayu. Selain itu beberapa bufet kayu berusia ratusan tahun menghiasi beberapa sudut. Di bagian dalam yang sedikit menggangu adalah beberapa toko souvenir yang tidak pada tempatnya dan mengurangi keindahan istana.

Istana Maimoon ini berlokasi di kelurahan Alur, Kecamatan Medan Baru Kotamadya Medan. Di sebelah baratnya mengalir sungai Deli, sedangkan di bagian selatannya terdapat pemukiman dan pertokoan. Sedangkan dibagian depannya  adalah Jl. Jendral Birgjen Katamso dan 100 meter di depan istana ada Masjid Al Mashun yang dulu berfungsi sebagai masjid kerajaan. Masjid paling indah di kota Medan ini juga dikenal sebagai Masjid Raya Medan. Sayang gue enggak sempat mengunjunginya >.<

Di sebelah kanan istana berdiri sebuah rumah Batak Karo dimana didalamnya ditempatkan sebuah meriam yang sudah putung. Oleh sebagian masyarakat benda ini dianggap suci dan keramat karena berhubungan dengan legenda Putri Hijau.

Kalau mau berlagak kayak puan-puan atau istri paduka raja, di dalam disediakan rental baju-baju bak ratu dan raja melayu tardisional lengkap dengan pernak-pernik dan mahkota hehe... lucu juga :) Waktu gue masuk ke istana ini sih gak dipungut bayaran kok jadi kayaknya sih emang gratis. Jadi wajib berkunjung kesini ya kalau datang ke Medan ^^ 

Istana Maimoon
Jalan Brigadir Jendral Katamso
Medan

k-hyee

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.