Langkah kaki ke kantor hari ini sedikit berbeda ditambah dada terasa plong lega. Ransel yang selalu tersampir di bahu pun sedikit lebih ringan dari biasanya. Gue lagi gak pengen bawa macem-macem jadi semua gue tinggal di rumah, kecuali kamera, hp, dan dompet tentunya hehe...
Langit biru hari ini yang gue amati dari jendela busway seolah menampilkan pemandangan ke sebuah tempat nun jauh di sana. Tempat seseorang yang mungkin seumur hidup gak pernah bisa gue jangkau - hanya bisa berandai keajaiban akan mempertemukan. Ya ya... gue akui hari ini gue emang lagi pingin melankolis.
Meski busway hari ini luarrr biasa penuh tapi untung gue berhasil menyelip ke depan dan duduk di tangga samping pa supir yang sedang sibuk meliuk-liukkan badan busway serasa mungil bak bajaj. Nah, gue pun beruntung bisa menghindari acara colek-colekan dengan sesama penumpang busway.
Sampe kantor jam 11.15 ahhh... nikmatnya dunia ^^ hoho!!! Di lobby seperti biasa para satpam sedang sibuk merumpi, itulah satu dari 1001 keunikan gedung kantor gue tercinta. Naek lift dan sampe di depan dua recepsionist kantor yang siang itu ditemani deretan pria-pria berbatik ria. Sementara para pria berbatik itu berpandangan kosong, recepsionist yang meski di depannya bertampang serius itu sebenarnya melototin layar monitor youtube =.="
Lewat sudut mata gue cuma melirik sekilas pria" berbatik itu karena radar gue gak menangkap tanda" pria ganteng wushhh... gue langsung meluncur ke dalem. Seperti biasa 1001 aktifitas menyambut siang itu, gak ada yang beda dan berubah. Yang lagi sok sibuk kerja, sibuk fesbukan, twiteran, yutuban, maen PS, sampe yang bener" serius kerja numplek di kantor ini. Hahaha.... asyik kan? Mau gabung? lagi buka banyak lowongan loh ^^
Ibu manager tercinta sudah duduk dengan manisnya. Duileee... ni gue berasa karyawan durhaka banget deh!!! Tapi setelah gue lewati hari demi hari, perasaan jadi karyawaan durhaka itu pun memudar seriring waktu. Bu boss pun cuma bisa pasrah melihat kelakuan gue yang satu ini. Si tukang telat dan pelupa =.="
Setelah ketak-ketik dengan khusyuk (baca: YM-an dan ngetik email) eeee... temen gue dah ngajak maksi aja. Prinsip gue dateng kerja bole telat, tapi makan siang kudu on tiMe... entu noh karyawan teladan kekeke... Makan siang yang diisi rumpian, curhat, dan semangkok soto itu akhirnya berakhir jam 1.
Duduk manis lagi menekuni monitor kompie, backup data ke external hadrisk dan bolak-balik ke beberapa meja divisi laen menebar pesona dan gangguin temen" gue. Menyelesaikan lagi tugas" gue yang harus gue selesain, beres" kertas laporan keuangan yang membuat meja gue bak tempat pembuangan sampah. Haahhh... *hela nafas* sebenernya desk job gue bukan staff finance sumpah cuma karena divisi gue merupakan divisi terhemat dan tersedikit personilnya di kantor jadi semua kerjaan dikerjain deh naseb" >.<
Gak terasa jam sudah menunjukkan jam 5 lewat. Langit senja berubah menjadi kekuningan gelap karena sore itu sedikit mendung. Jam pulang semakin dekat, meski bagi sebagian besar karyawan lain jam kerja masih panjang. Tapi buat gue hari itu sudah berakhir, waktunya berkeliling dengan mempersiapkan bendungan air mata yang sangat kokoh.
Satu per satu jabat tangan erat dan ucapan good luck dari teman-teman gue rasakan hingga membuat hati gue berdenyut sakit. Ya ini hari terakhir gue kerja :( Tapi gue udah janji dalam ati kalo enggak akan menangis. Permintaan foto bareng berdatangan *aihhh* serasa artis ahaha... Sedih, senang, haru, dan lega bercampur menjadi satu :) kenapa baru sekarang rebutan poto ma gue sih??? kekeke....
Hari ini sangat luar biasa, perpisahan selalu menyadarkan betapa berartinya seseorang. Begitu juga yang gue rasakan saat itu. Enggak ada alasan khusus gue berenti kerja, hubungan gue dengan bu boss berjalan luar biasa seperti sebuah pasangan jiwa hahaha... beliau enggak cuma boss, tapi juga teman, sahabat, penasehat, dan bahkan nyokap kedua. Mungkin di tempat laen gue enggak akan menemukan boss seluar biasa itu dan mungkin gak pernah ada lagi bu boss lainnya yang hampir setiap hari masakin dan bawain gue sarapan pagi serta rela pulang lebih jauh cuma karena pengen nurunin gue di jalan pulang yang sudah deket rumah arah pulang ke rumah gue :D
Perpisahan terberat adalah dengan tim gue yang berjumlah dua orang upik abu dan bu boss. Tapi bu boss menjadikannya lebih ringan dengan menolak menjabat tangan dan mengucapkan kata-kata berpisah. Empat orang yang terhubung dari masa lalu pun berkumpul, menikmati secangkir teh istimewa yang seumur hidup merupakan teh dan minuman paling enak yang pernah gue minum.
"Aku enggak mau ngucapin selamat tinggal. Ini bukan acara perpisahan tetapi 'good luck' untuk masa depan kamu," kata bu boss sambil menuangkan teh ke empat buah cangkir. Tehnya kelihatannya mehil banget dan diambil dari koleksi teh boss gue yang emang demen koleksi teh. Belum dibuka aja boksnya baunya yang harum sudah tercium. Di boksnya ada tulisan Jepang gitu. Biasanya baru dikeluarin ma dia kalo ada owner dan para petinggi lainnya dateng jadi gue merasa sangat terharu.
Bu boss meski gue enggak bisa ngucapin langsung *ditolak sih* tapi lewat blog ini gue pengen bilang terima kasih untuk semuanya. Pertemuan kita mungkin takdir, karena bu boss berani mengangkat gue yang masih nol pengalaman ini menjadi karyawan hingga akhirnya menjadi orang yang bisa diandalkan. Banyak hal yang bu boss katakan dan bisa gue serap hingga akhirnya menjadi pengalaman berharga dan tak terlupakan.
Pengalaman mengenal dan bertemu beragam karakter manusia mungkin bisa gue dapetin di kantor ini, tapi pengalaman yang enggak ada di kantor semua bisa gue dapetin dari bu boss. Ya, bu boss sendiri adalah semua pengalaman berharga itu. Meski enggak mudah awalnya tapi kita berdua berhasil seperti karet, saling tarik dan mengulur hingga menjadi pasangan kerja yang sempurna. Sungguh, mungkin terima kasih saja tidaklah cukup!!!
Yes i won't shed a tear.... cos this ain't good bye :)