Berkunjung Ke Museum Bank Indonesia (BI)

Jalan-jalan kadang gak perlu mahal, bahkan kalau bisa gratis. Selagi kantong kempes memang enaknya sih cari yang gratisan, tapi jangan salah meski gratis juga ternyata jalan-jalan ke museum ini menyenangkan loh hehe… Gak caya?

Setelah beberapa minggu sibuk, akhirnya hari Sabtu (29/06/08) gue bisa libur juga… horayyyy! Beberapa hari sebelumnya, gue memang udah kepingin banget pergi ke Ujung Genteng tapi sayang gak bisa libur. Yah selain itu seatnya juga dah abis sih, jadinya ya gagal deh huks…!!!

Banyak yang ketawa, “Duh kayak anak sekolahan aja lo jalan-jalan ke museum.”Ah peduli amat dibilang masa kecil kurang bahagia or bla bla bla… hehe yang penting having FUN. Aakhirnya jam 8 pagi mulailah perjalanan menuju Kota dengan my sister (duh pagi amat ya, kerja aja gue berangkatnya jam 9 ho ho…)

Museum BI tepat berada disamping Bank Mandiri, di depan Stasiun Busway Beos, Kota. Nah, kalau yang suka berbusway ria gampang banget menuju museum ini karena tinggal turun di stasiun Beos (seberang stasiun KA Kota).

Wuihh… ternyata gak cuma gue yang masa kecilnya kurang bahagia hihihi… kurang lebih 75 orang kumpul buat ikutan tur gratisan ini, dari yang tua sampe yang ABG! Gua rasa, ortunya juga bahagia banget bisa nyenengin anaknya tanpa keluar ongkos (kecuali bensin or transport kaleee… yah!).

Nah, di museum ini perjalanan pun dimulai dari liat cetakan uang jaman dulu, ruang theatre, sampe yang mayan seru acara nangkep-nangkep koin hehe…  Eits tapi yang bawa kamera kudu hati-hati, karena di beberapa ruangan gak perbolehkan memakai blitz camera.

Seperti biasa kayaknya gue lebih banyak jepret sana sini dibanding ngedengerin penjelasan tu mbak-mbak pemandu museum yang udah rela nerangin sampe berbusa-busa (maap yah mbak lol). Sampe-sampe ni perut udah keruyukan aja minta diisi, hmm… pantes ajah ternyata udah jam 12.

“Oyy kok kita gak dapet makan sih?” kata kk gue ngelirik tu orang-orang yang pada dibagi ransum. Dengan cuek gue ngomong, “lha ya jelas orang gue gak pesen makan siang waktu daftar kan lo maunya gratis!” Dengan muka ditekuk setelah denger omelannya yang kalo gue certain disini pasti gak abis-abis, akhirnya kita berdua pergi deh cari makan diluar.

Pilihan terdekat jatuh pada abang tukang siomay yang mangkal di samping pager museum.“Serius lo mo makan sama tukang bajaj,” katanya mulai ngedumel lagi dah! “Duhhh BAWEL!!!!”

Setelah makan siomay ditemani para abang tukang bajaj, akhirnya yang gak bawa mobil berbusway ria menuju Istana Merdeka. Wah perginya sih semangat 45, tapi sampe disana hoaaahmmm… *ngantuk mode on* karena kudu nunggu ampir 2 jam lamanya. Maklum, namanya aja gratis siapa sih yang gak mau??? Jadi ya kudu antri gitu loh!!

Cita-cita sih mo poto bareng pengawal istana yang pake baju merah entu, kaya di Mr. Bean hihi… Boro-boro wong poto-poto disananya aja gak bole. Jadi Cuma foto rame-rame deh di depan istana… noraknya ni foto dipigura en dipejeng kk gue dikamar wakakka….

Sekilas Mengenai Berdirinya Museum BI?

 Sekilas mengenai Bank Indonesia sendiri, BI sebagai bank sentral didirikan pada tahun 1953 dan merupakan lembaga yang sangat vital dalam kehidupan perekonomian nasional. Sementara itu gedung kantor BI yang berada di Jl. Pintu Besar Utara ini merupakan peninggalan De Javasche Bank dan saat ini praktis tidak digunakan lagi , karena merupakan peninggalan sejarah dan ditetapkan sebagai cagar budaya.

Saat ini gedung ini telah melalui dua tahap renovasi, yang pertama 15 Dec 2006 lalu dan kedua baru pada tahun 2008 ini. Nah, ketika kami berkunjung sayangnya gedung kedung tahap kedua belum selesai direnovasi.

Apa Saja yang Dapat Dilihat Di Museum Ini?
Ada 6 buah fasilitas yang ada di Museum BI ini yaitu, Ruang Peralihan, Ruang Teater, Ruang Sejarah Pra-BI, Ruang Sejarah Bank Indonesia, Ruang Numismatik, dan Ruang Auditorium.

Ruang Peralihan: Inilah ruang pertama yang kami masuki, di ruangan ini terdapat ateraksi permainan interaktif yaitu menangkap koin-koin yang melayang di dinding. Cukup seru juga, kalau  kita berhasil menangkap salah satu koin tersebut, maka informasi tentang mata uang tersebut akan muncul di layar. Yang perlu menjadi catatan: kamera tidak diperkenankan memakai blitz di ruangan ini.

Ruang Teater: Ruangan ini berkapasitas 45 tempat duduk. Pengunjung akan diperlihatkan sejarah Bank Indonesia melalui proyektor selama 30 menit lamanya. Dari uang dicetak hingga didistribusikan ke bank-bank seluruh Indonesia.

Ruang Sejarah Pre-Bank Indonesia: Memasuki ruangan ini, pengunjung akan diperlihatkan oleh sebuah peta kuno yang terpajang di dinding hingga kegiatan nusantara sebelum kedatangan bangsa Barat hingga terbentuknya Bank Indonesia tahun 1953. Bagi yang suka berfoto, banyak background menarik yang bisa dijadikan latar.

Terus ada lagi beberapa ruangan seperti Ruang Sejarah Bank Indonesia, Ruang Numismatik, dan Ruang Auditorium. Tertarik berkunjung? Berikut Info Lengkapnya!

Museum Bank Indonesia
Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat
Telp: 021-2600 158, ext: 8111 / Fax: 021-260 1730

Senin dan hari libur nasional : Tutup
Selasa – Kamis: 08.30 – 15.30
Jumat: 08.30 – 11.00
Sabtu – Minggu: 09.00-16.30

k-hyee

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Wanna say something?